Masyarakat Adat, Kunci Pembangunan Berkelanjutan Tanah Papua

Masyarakat Adat, Kunci Pembangunan Berkelanjutan Tanah Papua

Dalam film dokumenter tersebut disebutkan bahwa hubungan masyarakat adat dengan hutan sangat erat, seperti seorang ibu. Berikan apa pun yang dibutuhkan, kapan pun dibutuhkan. Bagi penduduk asli, hutan menyediakan segalanya. Sumber makanan, sumber udara, air, obat-obatan, dan budaya.

Penduduk asli bertani untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sambil melestarikan hutan. Caranya, bersama para tokoh adat, mereka membuat peta wilayah adat. Peta tersebut berisi kawasan perburuan, kawasan hutan yang dikelola, dan kawasan konservasi.

Namun, hutan Tanah Papua kini menghadapi risiko kerusakan akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Data Koalisi Pemantau Indonesia menunjukkan deforestasi di Tanah Papua selama 2001-2019 mencapai 663.443 ha. Rata-rata, 34.918 ha tutupan hutan telah dikonversi.

Untuk mengatasinya, muncul berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat adat yang dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari tokoh pemuda hingga pemerintah daerah di Papua. Hal ini mereka lakukan karena masyarakat adat berperan penting dalam menjaga hutan dan memastikan pembangunan di Indonesia Timur tetap hijau dan berkelanjutan.