Mematut Peluang Prabowo di Palagan Pilpres 2024

Mematut Peluang Prabowo di Palagan Pilpres 2024

Prabowo Subianto menyatakan siap menjadi calon presiden pemilihan presiden (pilpres) 2024. Berbagai jajak pendapat menunjukkan peluang yang menjanjikan untuk menjadi ketua umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Namun, dia bukan satu-satunya politisi populer.

Dalam jajak pendapat dengan tujuh nama politisi, Prabowo diperkirakan mendapat 25,8% suara. Ini menempatkannya di posisi kedua (lihat bagan).

Prabowoyang kini menjadi Menteri Pertahanan, tampaknya sudah melampaui politisi lain, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dalam jajak pendapat dengan tiga nama politisi itu, dia juga diperkirakan mendapat jatah suara lebih besar dari Anies.

Berbagai jajak pendapat dari berbagai lembaga menunjukkan bahwa Prabowo secara konsisten berada di puncak. Meski mengungguli politisi lain dengan selisih yang lebar, persaingannya adalah dengan Anies dan Gubernur Jawa Tengah Hadiah Pranowo masih kencang.

(Membaca: Berkat Selectability After Much Twitter)

Yang membedakan Prabowo dengan politisi lainnya adalah pengalaman. Mantan menantu Soeharto, penguasa Orde Baru, telah mengikuti tiga pemilihan presiden.

Pada 2009, ia menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dengan perolehan suara 26,79%, mereka kalah dari pasangan calon Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono yang diusung Partai Demokrat.

Kemudian Prabowo maju sebagai capres pada Pilpres 2014 dan 2019. Pada 2014 dan 2019, ia kalah dari Joko Widodo (Jokowi) yang diusung oleh PDIP. Perolehan suara untuk Prabowo dan calon wakil presidennya menyusut menjadi 44,68% pada 2019 dari 46,85% pada 2014.

Meski tak pernah menang, Prabowo berhasil memperkuat basis pemilihnya (lihat grafik). Pada 2019, Prabowo dan calon wakilnya, Sandiaga Uno memenangkan tiga daerah pendukung Jokowi pada pemilu sebelumnya, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Jambi. Di sisi lain, hanya Gorontalo yang lebih memilih Jokowi daripada Prabowo.

Menjelang siklus pemilihan umum (pemilu), Prabowo telah melakukan beberapa langkah politik. Pada bulan Agustus, dia dan Ketua Partai Keadilan Nasional (PKB) Muhaimin Iskandar mengumumkan, kedua belah pihak secara resmi koalisi untuk pemilu berikutnya. Kedua partai juga berencana untuk “memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang telah disepakati.”

Prabowo juga bertemu dengan Puan Maharani, Ketua Badan Pimpinan Pusat PDIP dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Keduanya bertemu pada 4 September 2022 untuk membangun ruang komunikasi antarpartai menjelang pemilu 2024.

(Membaca: Politik Berkuda Prabowo)

Baik Prabowo maupun Puan, yang merupakan putri Megawati, tidak menutup kemungkinan menjadi cawapres pada pemilihan presiden mendatang. Namun, belum bisa dipastikan siapa calon presiden jika keduanya berpasangan.

Sebagai calon wakil presiden, Prabowo tertinggal di belakang enam politisi lainnya dalam survei terhadap 31 nama politisi, berdasarkan survei Lembaga Studi Indonesia (LSI). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tampil sebagai calon wakil presiden terpopuler dengan perolehan suara 16,6%. Seperti yang terlihat pada pemilihan presiden sebelumnya, penentuan calon wakil presiden akan menjadi tantangan strategis tersendiri.